Senin, 07 November 2016

39 Pasien Katarak Lakoni Operasi Gratis

http://caralangsing.net/kesehatan/

39 Pasien Katarak Lakoni Operasi Gratis

Bandung, KompasKaryawan PT Telkom mengadakan operasi katarak gratis lewat zakat yang dihimpun di Baitul Maal Muttaqin. Dalam bakti sosial yang bekerja sama juga dengan klinik mata Netra Klinik ini, 39 pasien dioperasi, Minggu (3/5). Ketua Baitul Maal Muttaqin (BMM) Mukti Soma menerangkan, dari sekitaran 170 warga yang diseleksi, ada 71 pasien katarak yang layak ditolong. Untuk gelombang pertama ini, baru 39 warga yang sukses dioperasi. Bekasnya bakal dioperasi pada 30 Mei, tuturnya. Semuanya pasien operasi katarak dari kelompok ekonomi menengah ke bawah. Mereka dibebaskan dari semua cost, termasuk juga cost transportasi serta makan. Untuk menjaring calon pasien, BMM bekerja sama juga dengan instansi nirlaba Rumah Zakat Indonesia serta Dhompet Dhuafa. Soma menyampaikan, tiap-tiap karyawan PT Telkom yang beragama Islam menyerahkan zakat ke BMM. Dalam satu tahun dapat terkumpul Rp 900 juta-Rp 1 miliar. Dana berikut yang dipakai untuk beragam tindakan sosial teratur, seperti khitanan massal, nikah massal, beasiswa, serta operasi katarak gratis. Untuk cost operasi katarak, lanjutnya, BBM cuma membayar Rp 175. 000 per pasien pada Netra Klinik. Dana ini dipakai untuk cost operasional. Cost normal operasi katarak meraih Rp 6 juta per pasien. Dokternya sekalipun tak memohon imbalan, kata Soma. Dua aspekDokter spesialis mata Netra Klinik, Pandji A Akbar SpM (K), menerangkan, 10 dokter ikut serta dalam operasi itu. Tiga dokter salah satunya dihadirkan dari luar Netra Klinik. Kami begitu terbuka. Dokter mata mana juga yang menginginkan berhimpun menyumbangkan tenaga, kami terima dengan suka hati, katanya. Pandji menerangkan, operasi katarak gratis itu sudah jadi agenda bulanan Netra Klinik. Dalam dua th. paling akhir tidak kurang dari 1. 200 pasien katarak memperoleh service operasi gratis. Menurut Pandji, 1, 5 % warga dari 240 juta jiwa di Indonesia, termasuk juga Bandung, alami kebutaan. Sejumlah 70-80 % dikarenakan katarak. Dia serta rekan-rekannya terdorong kurangi angka kebutaan itu. Pandji menyampaikan, katarak yang disebut tanda-tanda degeneratif pandangan dikarenakan dua aspek terpenting, yaitu gizi serta paparan sinar ultraviolet. Jadi, lumrah bila beberapa pasien katarak yaitu warga miskin dengan konsumsi gizi tidak mencukupi. Seseorang pasien, Sukmaya (55), mengakui terbantu dengan operasi katarak gratis ini. Mulai sejak enam bln. lantas dia mengeluh lantaran pandangannya tak setajam terlebih dulu. Ini begitu menghalangi pekerjaannya sebagai sopir. Mudah-mudahan kelak saya dapat lihat lagi dengan terang, kata warga Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, ini. (MHF)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar